PERJANJIAN LAMA MENCERITAKAN PERJANJIAN BARU
PL PERLAMBANG PB
PENCIPTAAN
1. Hari Sabat (Kel 20:8-11) = Allah menciptakan bumi dan segala isinya selama enam hari. Hari ke-7 adalah “Hari perhentian Tuhan” (shabbath = istirahat/perhentian). Hal ini merupakan perlambang dari 6000 thn (1 hari = 1000 thn) masa kehidupan manusia sejak Adam & Hawa sampai sekarang. Sedangkan hari ke-7 adalah “Hari Tuhan” (Ibr 4:8-11), yaitu Kerajaan Seribu Tahun, yang dimulai pada hari kedatangan Yesus Kristus (Luk 21:34, 1 Kor 1:8, 1 Tes 5:2, 2 Pet 3:10,). Tepatnya, setelah meterai ke-6, yaitu akhir dari masa pencurahan Roh Kudus (Why 6:12-13, Kis 2:20).
2. Dua Pohon di dalam Taman Eden (Kej 2:16-17, 22) = Semua buah boleh dimakan kecuali buah pengetahuan yang baik dan jahat. Sebab pada hari manusia memakannya, mereka akan mengalami kematian. Adapun keberadaan pohon kehidupan (ay 22) baru disebutkan setelah manusia jatuh ke dalam dosa. Kedua pohon ini merupakan perlambang dari hukum Taurat (HT) dan hukum Roh (Yesus). HT adalah buku petunjuk mengenai perbuatan baik dan jahat. Siapa yang “memakannya” (artinya mengharapkan kehidupan berdasarkan perbuatan) akan mengalami kematian (Rm 7:7-11), akan tetapi Kristus (yg datang kemudian), memberikan kehidupan berdasarkan Roh (Yoh 6:63, Roma 8:2, 2 Kor 3:6).
KEJATUHAN & KEJAHATAN MANUSIA – HUKUMAN
1. Nubuat Pembalasan (Kej 3:15) = Dikatakan bahwa akan ada permusuhan yang abadi antara Hawa dengan iblis yang telah membuatnya jatuh. Dinubuatkan bahwa keturunan Hawa akan meremukan kepala keturunan iblis, sedangkan keturunan iblis akan meremukan tumit keturunan Hawa. Hal ini merupakan perlambang dari Salib Kristus. Iblis “berhasil” menghentikan langkah (tumit yang hancur) pelayanan Kristus melalui kematian-Nya di atas kayu salib, tetapi justru Salib adalah kemenangan Allah yang menghancurkan perbuatan-perbuatan iblis (Kol 2:14-15, 1 Yoh 3:8).
2. Air bah (Kej 6-7, Ibr 11:7) = Allah melihat bahwa kecenderungan hati manusia adalah kejahatan semata-mata (Kej 6:5) sehingga Allah berinisiatif untuk menghukum dunia yaitu membinasakan segala yg jahat. Peristiwa ini merupakan perlambang dari Baptisan (1 Pet 3:20-21) – Yang di dalam PL disebut upacara penyucian/pentahiran – yaitu membersihkan hati nurani dari kenajisan.
KISAH ABRAHAM
1. Janji Allah kepada Abraham (Kej 12:3) & Pembenaran oleh Iman (Kej 15:6) & = Allah memberikan sebuah janji kepada Abraham yang menerangkan bahwa oleh Abraham semua kaum (bangsa) akan diberkati. Hal ini dipertegas dengan sumpah yang tidak dapat dibatalkan (Kej 22:16-18). Perjanjian itu sendiri melibatkan iman Abraham, yaitu percaya bahwa Tuhan akan memberikan seorang keturunan sebagai ahli waris perjanjian-Nya (Kej 15:1-6). Perjanjian ini sendiri merupakan perlambang atas anugerah keselamatan yang diberikan kepada mereka yg percaya kepada Kristus (Gal 3:6-14), yaitu keturunan yang dimaksud di dalam perjanjian-Nya (Gal 3:16-17), sehingga genaplah janji Allah yang menyatakan bahwa melalui Abraham (lewat keturunannya yaitu Kristus) semua bangsa akan diberkati.
2. Sunat sebagai tanda Perjanjian (Kej 17) = Bersamaan dengan segala janji yang diberikan kepada Abraham, Allah memberikan sebuah persyaratan (butir perjanjian) yang merupakan Tanda atas perjanjian-Nya, yaitu Sunat (Kej 17:10-14), dimana mereka yang tidak disunat harus dilenyapkan dari muka bumi. Hal ini merupakan perlambang dari Baptisan (Kol 2:11-12), yaitu penanggalan akan tubuh yang berdosa (pembuangan kulup penis), yang dilambangkan dengan ilustrasi mati, dikubur dan bangkit bersama Kristus. Hal ini sudah dibuktikan melalui bidang medis yang menyatakan bahwa penis yang tidak disunat adalah tempat berkumpulnya sisa-sisa air seni yang menggumpal (butiran-butiran putih yang berbau) dan menyimpan berbagai macam penyakit. Dengan terbuangnya bagian kulup penis, maka tidak ada lagi kemungkinan sisa air seni yang tertampung di dalam penis. Peristiwa pembuangan bagian tubuh yg bersifat najis ini (menurut HT), merupakan perlambang dibuangnya segala kenajisan dari kehidupan setiap orang percaya. Hal ini sekaligus menjelaskan kepada kita bahwa orang Kristen yang tidak dibaptis (disucikan) dengan Roh Kudus (kelahiran baru), akan mengalami kebinasaan (dilenyapkan).
3. Ishak dan Ismael (Kej 21:8-13) = Ishak adalah anak Sara, yaitu seorang wanita merdeka, sedangkan Ismael adalah anak Hagar, yaitu seorang budak wanita. Ismael adalah keturunan Abraham, tetapi Alkitab mencatat bahwa Ismael bukanlah pewaris dari perjanjian Abraham (Kej 17:19-21). Kejadian ini merupakan perlambang dari dua macam orang Kristen (Gal 4:21-26). Pertama, orang Kristen yang masih – tanpa sadar – mengharapkan kebenaran berdasarkan perbuatan (sering disebut “menjaga kekudusan”), yaitu orang-orang Kristen yang menurut Alkitab masih hidup di bawah perbudakan HT. Mereka berlaku seolah-olah kekudusan merekalah yang telah membuat Allah tetap berkenan kepada mereka, padahal yang terjadi justru sebaliknya, mereka dianggap sebagai orang-orang yang lepas dari Kristus (Gal 5:1-6). Sedangkan yang kedua adalah orang Kristen yang sadar bahwa mereka dibenarkan hanya karena iman kepada Kristus, bukan karena perbuatan (Gal 5:4-6). Alkitab menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang Kristen yang sudah dimerdekakan dari kutuk HT, namun dengan tegas rasul Paulus memberikan peringatan “janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesepatan untuk kehidupan di dalam dosa” (Gal 5:13).
4. Pengorbanan Ishak (Kej 22:1-19) = Allah meminta kepada Abraham agar ia mempersembahkan Ishak – dikatakan sebagai anak tunggal (ay 2) – sebagai korban persembahan, yaitu sebagai ujian atas iman Abraham. Kisah ini menceritakan bahwa Abraham tidak jadi mempersembahkan Ishak, melainkan seekor domba yang telah disediakan oleh Allah. Hal ini merupakan gambaran dari pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib, yaitu perlambang bagaimana Bapa di Sorga mempersembahkan anak-Nya yang tunggal sebagai korban penebusan. Perhatikan ay 6, Ishak diminta untuk memikul kayu yang akan dipakai sebagai alat untuk mengorbankan dirinya. Hal ini merupakan perlambang bagaimana Kristus harus memikul salib-Nya sendiri sebelum pada akhirnya ditolong oleh Simon dari Kirene. Selanjutnya perhatikan ay 2, tempat di mana Abraham akan mempersembahkan Ishak adalah di gunung Moria, yaitu tempat yang sama, di mana raja Salomo akan mendirikan bait Allah (2 Taw 3:1). Disitulah (bait Allah) korban-korban penebus dosa akan dipersembahkan kepada Tuhan, khususnya pada hari raya pendamaian/penebusan. Yesus disebut sebagai anak domba Allah (Yoh 1:29), yaitu “hewan korban” yang disediakan oleh Allah, di mana darah-Nya akan dibawa oleh Imam Besar Agung masuk ke dalam sorga sebagai korban penebusan (Ibr 9:11-14, 24).
KISAH MUSA & YOSUA
1. Keluar dari Mesir melewati laut merah (Kel 14:15-31) & Makan manna dan minum air dari batu karang (Kel 16:1-36, 17:6) = Kisah ini menceritakan tentang perjalanan nabi Musa di dalam membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Mereka melewati laut merah (Teberau) yang terbelah menjadi dua bagian melalui mujizat Allah. Tentara Mesir yang mencoba melewati lautan tersebut pada akhirnya dibinasakan oleh Allah. Di dalam perjalanan menuju tanah Kanaan, Allah memberikan manna sebagai makanan harian bangsa Israel (Kel 16) dan air yang keluar dari batu karang di gunung Horeb/Sinai (Kel 17:6). Peristiwa-peristiwa ini merupakan perlambang dari dua kejadian di dalam PB (1 Kor 10:1-4). Pertama adalah baptisan, yaitu ketika bangsa Israel melintasi lautan yang terbelah, dan seluruh kejahatan habis dibuang (tentara mesir yang dibinasakan). Kedua adalah kehidupan (makanan & minuman) yang diberikan oleh Kristus. Yesus memberikan kesaksian bahwa Dia adalah manna yang turun dari Sorga (Yoh 6:32-36, 48-51). Air adalah perlambang dari Roh Kudus (Yoh 7:37-39), sedangkan batu karang adalah perlambang dari Kristus (1 Kor 10:4). Maka air yang keluar dari batu karang adalah gambaran dari RK yang keluar dari Kristus, yaitu perlambang dari Baptisan Roh Kudus yang dikerjakan oleh Kristus, yang diterima saat kita mulai percaya kepada-Nya (Kis 11:16-17). Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata kepada wanita Samaria yang berdosa “…tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sanpai kepada hidup yang kekal” (Yoh 4:14).
2. Musa mengikat perjanjian dengan bangsa Israel (Kel 24:1-8) & memberikan HT = Setelah mengikat perjanjian dengan menggunakan darah (Kel 24:6-8), Musa naik ke atas gunung Sinai selama 40 hari untuk mencatat 10 perintah Allah (loh batu) dan hukum Taurat. Ketika turun dari gunung, wajahnya penuh dengan kemuliaan Allah (Kel 34:29-30). Peristiwa ini merupakan perlambang dari pelayanan Tuhan Yesus sebagai “nabi yang akan datang” (Ul 18:18-19), yaitu mengikat perjanjian dan memberikan hukum yang baru, yaitu perjanjian iman dan hukum Roh. Pada malam waktu Tuhan Yesus diserahkan, tepatnya pada saat perjamuan terakhir, Yesus berkata, “cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku” (1 Kor 11:25), sedangkan 40 hari hari adalah waktu di mana Yesus dimuliakan (kebangkitan) dan kemudian Ia naik ke Sorga untuk mencurahkan RK (2 Kor 3:1-11). Perhatikan bahwa setiap hari Pentakosta, bangsa Israel memperingati pesta panen dengan membacakan Mzm 68:19 (band. Ef 4:8-10*), yaitu peringatan bagaimana Musa naik ke tempat tinggi (gunung Sinai) dan memberikan pemberian-pemberian (HT). Hal ini digenapi di dalam diri Yesus Kristus takkala Ia naik ke tempat tinggi (Sorga), Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia (RK).
* Ket: terjemahan mazmur 68:19 dalam bahasa Indonesia kurang tepat karena mengikuti PL terjemahan bahasa Yunani, bukan dari PL bahasa Ibrani.
3. Hukum Taurat (Kej, Kel, Im, Bil, Ul) = HT berisi segala petunjuk (perintah) yang diberikan Allah kepada bangsa Israel, namun di saat yang sama, isinya merupakan perlambang dari PB, khususnya Yesus dan segala pekerjaan-Nya (Kol 2:16-17). Beberapa diantaranya adalah (secara singkat): 1.Hari-hari raya merupakan perlambang dari segala peristiwa yang akan terjadi mulai dari paskah (penyaliban) sampai kepada kedatangan Kristus, 2.Bait Allah merupakan perlambang dari tubuh Kristus (orang percaya – 1 Kor 3:16) dan secara khusus ruang maha kudus merupakan perlambang dari Sorga, yaitu tempat tinggal Allah (Ibr 9:24), 3.Suku Lewi adalah milik pusaka Allah (sebagai tebusan atas kematian anak sulung) merupakan perlambang dari orang Kristen sebagai milik pusaka Allah yaitu hasil tebusan dari kematian Kristus sebagai anak sulung, 4.Imam & imam besar merupakan perlambang dari Yesus sebagai Imam Besar dan orang-orang Kristen sebagai imam-imam perjanjian baru, dan masih banyak lagi apabila diuraikan satu-persatu secara rinci.
4. Yosua (Ul 1:37-38) = Mengapa Allah tidak mengijinkan Musa masuk ke dalam tanah perjanjian “hanya” karena sebuah pelanggaran? Jawabannya: karena nama Yosua adalah gambaran dari pelayanan Tuhan Yesus. Sayang sekali Alkitab bahasa Indonesia dan Inggris membedakan antara Yosua (Joshua) dan Yesus (Jesus), padahal nama keduanya sama. Yehoshua adalah bahasa Ibrani, sedangkan Iesous adalah terjemahan Yunani dari Yehoshua. Adapun nama Yehoshua adalah singkatan dari “Yehovah Yasha” yang artinya adalah “Yehovah menyelamatkan”. Jadi bukan kebetulan Maria dan Yusuf diperitahkan untuk memberi nama anak mereka Yesus, sebab arti dari nama-Nya adalah Allah yang menyelamatkan, yaitu membawa umat-Nya masuk ke dalam Sorga. Pelayanan Tuhan Yesus yang membawa masuk umat Allah masuk ke dalam Sorga dilambangkan oleh pelayanan Yosua yang membawa bangsa Israel masuk ke dalam tanah perjanjian.
KERAJAAN ISRAEL
1. Israel menjadi sebuah kerajaan (Ul 28:36) = Bukan suatu kebetulan bangsa Israel mengangkat seorang raja bagi mereka. Jauh-jauh hari Allah telah menubuatkan bahwa bangsa Israel akan memiliki seorang raja. Walaupun pengangkatan seorang raja adalah penolakan terhadap otoritas Allah (1 Sam 8:7), namun Allah mengijinkan hal itu terjadi karena dari sejak semula Allah telah merencanakan untuk mengangkat Yesus sebagai Raja atas seluruh bumi.
2. Kerajaan Israel terpecah (1 Raja 12) = Bukan suatu kebetulan bahwa hukuman yang diberikan Tuhan atas ketidak-setiaan raja Salomo adalah mengoyakkan kerajaan Israel menjadi dua bagian (1 Raja 11:11-13). Kerajaan utara tetap menggunakan nama Israel, sedangkan kerajaan selatan menggunakan nama Yehuda (sukunya Daud & Tuhan Yesus). Peristiwa pecahnya kerajaan ini merupakan perlambang dari dua macam umat Allah, yaitu Israel (kerajaan Israel) dan Kristen (kerajaan Yehuda).
PEMULIHAN & PENYATUAN UMAT ALLAH
1. Pemulihan Israel (2 Taw 36:22-23) = Setelah melewati masa 70 tahun di pembuangan – seperti yang dinubuatkan nabi Yeremia – bangsa Israel diijinkan kembali ke Yerusalem oleh raja-raja Persia yang telah mengalahkan kerajaan Babel. Hal ini merupakan perlambang bahwa suatu hari nanti Israel akan dipulihkan (Yeh 36-37). Rasul Paulus berkata, “tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali…” (baca Rm 11:23-32). Proses pemulihan ini sudah mulai digenapi ketika orang-orang Israel kembali ke tanah Paletina (thn 1940-an) setelah tercerai berai ke Eropa dan Amerika selama hampir 1900 tahun, yaitu sejak penyerangan jenderal Titus ke tanah Palestina pada tahun 70 AD.
2. Penyatuan Israel & Kristen (Yeh 37:15-28) = Sekembalinya orang Israel dari pembuangan, segera mereka membangun kembali Yerusalem dan menjadi sebuah bangsa. Pada saat itu, tidak ada lagi pemisahan antara Israel dan Yehuda. Mereka kembali menjadi satu bangsa yang utuh sampai pada hari kelahiran Yesus Kristus. Hal ini masih menjadi sebuah nubuat yang belum digenapi. Akan tetapi saya yakin bahwa akan datang waktunya di mana mereka semua (Israel dan Kristen) akan bersatu di dalam iman, yaitu sebelum kedatangan Yesus Kristus.
0 Response to "PERJANJIAN LAMA MENCERITAKAN PERJANJIAN BARU"
Post a Comment